Disdikpora PPU Integrasikan SLP dan P5, Perkuat Karakter Siswa Berbasis Pancasila

Penajam,Panrita Post – Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berinovasi dalam memperkuat karakter siswa melalui integrasi program Sekolah Laboratorium Pancasila (SLP) dan Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5).
Langkah strategis ini bertujuan membentuk generasi muda yang tangguh dan memiliki nilai-nilai Pancasila yang kokoh sebagai pondasi moral.
Kepala Disdikpora PPU, Andi Singkeru, menyebutkan bahwa penerapan Kurikulum Merdeka di wilayahnya tidak hanya menitikberatkan pada P5, tetapi juga didukung penuh oleh program SLP.
Menurutnya, kombinasi kedua program ini menjadi terobosan unggulan yang belum banyak dilakukan di daerah lain.
“Kami adalah satu-satunya daerah yang menjalankan inisiatif ini secara menyeluruh, dengan mengkolaborasikan P5 dan SLP untuk mengembangkan karakter siswa. Ini adalah langkah nyata untuk membentuk generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berkarakter,” ujar Andi dalam keterangannya, Rabu (20/11).
Program SLP, kata Andi, dirancang untuk memberikan pendekatan yang lebih mendalam dalam pendidikan karakter. Melalui program ini, siswa diajarkan nilai-nilai moral, kebangsaan, dan kemanusiaan yang bersumber dari Pancasila.
“Dengan adanya SLP, kami ingin memastikan bahwa siswa di PPU memiliki cita-cita tinggi, moralitas yang baik, dan karakter yang kokoh. Hal ini penting untuk membekali mereka menghadapi tantangan global,” tambahnya.
Langkah ini, lanjut Andi, juga diproyeksikan sebagai bagian dari persiapan menyongsong 100 tahun kemerdekaan Indonesia pada 2045.
Ia menekankan pentingnya menyiapkan generasi yang memiliki mental tangguh, daya saing tinggi, dan kepribadian yang sejalan dengan nilai-nilai bangsa.
“Kita ingin generasi ini tidak hanya siap secara akademis, tetapi juga memiliki kepribadian kuat untuk bersaing di masyarakat yang semakin kompetitif,” jelasnya.
Dengan pendekatan ini, Disdikpora PPU berkomitmen terus memperkuat kurikulum pendidikan di wilayahnya. Langkah ini diharapkan menjadi fondasi bagi generasi masa depan yang tidak hanya unggul dalam bidang pengetahuan, tetapi juga memiliki jiwa nasionalisme dan integritas yang tinggi.
Penerapan inovasi ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak. Diharapkan, integrasi SLP dan P5 bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam memajukan pendidikan berbasis karakter Pancasila di Indonesia.