Festival Tunas Bahasa Ibu SD Tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara Meriahkan Pelestarian Budaya Lokal

PENAJAM, Panrita Post – Festival Tunas Bahasa Ibu jenjang SD tingkat Kabupaten Penajam Paser Utara sukses digelar dengan berbagai lomba seni dan bahasa daerah. Festival ini menampilkan tiga cabang lomba utama, yaitu puisi, dongeng, dan tembang daerah (betore),Selasa (22/10/2024).
Setiap cabang lomba diikuti dengan antusias oleh para peserta dari berbagai sekolah dasar di wilayah tersebut, yang menampilkan bakat dan kecintaan mereka terhadap bahasa dan budaya lokal.
Lomba puisi mengawali rangkaian acara, dengan penampilan peserta yang membacakan puisi-puisi bernuansa lokal dan penuh penghayatan.
Lomba dongeng pun tak kalah menarik, di mana para peserta membawakan cerita rakyat dengan ekspresi khas anak-anak yang memukau penonton.
Sementara itu, lomba tembang daerah atau "betore" menyajikan nyanyian-nyanyian tradisional yang menghidupkan suasana budaya khas Penajam Paser Utara.
Para juri yang terdiri dari ahli bahasa dan budaya daerah menilai penampilan peserta dengan teliti. Salah satu juri mengapresiasi antusiasme peserta dan menekankan pentingnya festival ini dalam menumbuhkan kecintaan anak-anak pada bahasa ibu dan budaya lokal.
“Festival ini adalah wadah penting bagi anak-anak untuk mengenal dan mencintai budaya daerah mereka. Kegiatan ini sangat penting untuk membentuk generasi muda yang peduli pada warisan budaya kita,” ujar salah seorang juri.
Puncak acara ditandai dengan pemberian piala kepada para juara di setiap cabang lomba. Para pemenang menerima piala secara langsung dari para juri, yang menjadi momen penuh kebanggaan bagi siswa yang berhasil mengharumkan nama sekolah mereka.
Dukungan dari para guru dan orang tua juga terlihat dalam acara ini, mereka berharap Festival Tunas Bahasa Ibu dapat terus dilaksanakan secara rutin.
Di tempat terpisah, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Singkerru, menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan festival ini. Ia menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk memperkuat identitas budaya di kalangan generasi muda.
“Festival Tunas Bahasa Ibu merupakan bagian dari usaha kita untuk memastikan generasi muda mengenal, mencintai, dan melestarikan bahasa serta budaya daerah. Kami berharap ajang ini bisa menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah dalam mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dalam kegiatan belajar,” ungkap Andi Singkerru.
Dinas Pendidikan,Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Dengan dukungan yang kuat, Festival Tunas Bahasa Ibu diharapkan menjadi langkah penting dalam menumbuhkan kebanggaan generasi muda terhadap bahasa dan budaya lokal, sehingga warisan budaya daerah dapat lestari dari generasi ke generasi. (adv)