Disbudpar PPU Dorong Digitalisasi dan Edukasi dalam Pelestarian Budaya Lokal

Disbudpar PPU Dorong Digitalisasi dan Edukasi dalam Pelestarian Budaya Lokal
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief

PENAJAM,Panrita Post – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah proaktif dalam melestarikan budaya lokal yang terancam punah dengan mengedepankan digitalisasi dan edukasi berbasis komunitas.

Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief, menekankan pentingnya mengadaptasi teknologi dalam upaya pelestarian budaya agar tetap relevan di era modern.

“Kami berupaya memanfaatkan teknologi digital sebagai sarana dokumentasi dan promosi budaya lokal. Dengan ini, generasi muda dapat lebih mudah mengakses dan memahami kekayaan budaya daerah,” ujarnya.

Sebagai langkah konkret, Disbudpar PPU menggandeng akademisi, budayawan, dan komunitas lokal untuk membuat arsip digital budaya yang mencakup seni tari, musik tradisional, bahasa daerah, serta cerita rakyat.

Hal ini selaras dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan, yang mengamanatkan pendekatan berbasis data dalam pelestarian budaya.

Selain digitalisasi, Disbudpar PPU juga menginisiasi program edukasi budaya bagi generasi muda melalui kegiatan ekstrakurikuler di sekolah dan pelatihan seni tradisional bagi komunitas lokal.

“Kami ingin budaya ini tidak hanya menjadi catatan sejarah, tetapi tetap hidup dan berkembang dalam kehidupan sehari-hari masyarakat,” tambah Andi.

Dalam upaya memperkuat komitmen ini, Disbudpar PPU juga mengusulkan program kemitraan dengan sektor swasta guna mendukung pembiayaan kegiatan budaya. Melalui kerja sama ini, diharapkan ada peningkatan kapasitas dalam pelestarian budaya sekaligus memberikan dampak ekonomi bagi pelaku seni dan budaya.

Dengan strategi digitalisasi dan edukasi ini, Disbudpar PPU optimis bahwa warisan budaya lokal akan tetap lestari di tengah tantangan modernisasi, sekaligus menjadi identitas yang membanggakan bagi masyarakat PPU.(adv/amr)