PPU Targetkan Piala Adipura Kedelapan, Upaya Pengelolaan Lingkungan Ditingkatkan

PENAJAM,Panrita Post – Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) terus berupaya mempertahankan prestasi di bidang kebersihan dan pengelolaan lingkungan dengan kembali menargetkan penghargaan Piala Adipura tahun 2025. Penghargaan bergengsi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) ini menjadi tolok ukur keberhasilan daerah dalam menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) PPU, Safwana, menyatakan bahwa PPU telah tujuh kali meraih Piala Adipura dan optimistis dapat kembali membawa pulang penghargaan tersebut untuk kategori Kota Kecil. Ia menegaskan, berbagai langkah strategis telah disiapkan guna memastikan standar kebersihan yang sesuai dengan kriteria penilaian Adipura.
“Kami sangat berharap bisa mengukir prestasi dengan meraih Piala Adipura kedelapan. Ini bukan hanya tentang penghargaan, tetapi juga komitmen daerah dalam menjaga kebersihan dan keberlanjutan lingkungan,” ujar Safwana di sela-sela peringatan HUT ke-23 Kabupaten PPU, Selasa (11/3/2025).
Strategi Pemkab PPU dalam Meraih Adipura
Persiapan menghadapi penilaian Adipura telah dimulai sejak Agustus 2024. Tim penilai dari KLHK akan meninjau berbagai titik strategis yang mencerminkan pengelolaan kebersihan kota, termasuk Taman Alun-alun, Taman Rosaline, serta RSUD Ratu Aji Putri Botung. Tahun sebelumnya, tim penilai mengevaluasi 14 titik berbeda di PPU, dan tahun ini Pemkab memastikan semua titik berada dalam kondisi optimal.
Menurut Safwana, salah satu fokus utama dalam mempertahankan Piala Adipura adalah pengelolaan sampah yang lebih baik. DLH PPU telah meningkatkan pengawasan terhadap sistem pengelolaan sampah, mulai dari optimalisasi Tempat Pembuangan Akhir (TPA) hingga meningkatkan kesadaran masyarakat melalui program kebersihan lingkungan.
“Kami sudah melakukan berbagai upaya, termasuk mengoptimalkan pengelolaan sampah berbasis masyarakat serta meningkatkan peran bank sampah agar dapat mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA,” jelasnya.
Selain pengelolaan sampah, DLH PPU juga memperkuat program penghijauan di berbagai kawasan publik. Langkah ini diambil untuk memperbaiki kualitas udara dan estetika kota, sekaligus meningkatkan nilai tambah dalam penilaian Adipura.
Dukungan Masyarakat Menjadi Kunci
Piala Adipura bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga membutuhkan keterlibatan aktif masyarakat. Oleh karena itu, DLH PPU terus menggalakkan kampanye kebersihan di tingkat RT dan sekolah untuk mendorong kesadaran kolektif dalam menjaga lingkungan.
“Kami ingin seluruh elemen masyarakat ikut berpartisipasi. Tanpa dukungan dari warga, tentu pencapaian ini tidak akan optimal,” kata Safwana.
Dengan berbagai langkah strategis yang telah dilakukan, PPU optimistis dapat kembali meraih Piala Adipura pada tahun 2025. Pemkab berharap, upaya ini tidak hanya berbuah penghargaan, tetapi juga menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan nyaman bagi seluruh masyarakat PPU.(adv/Diskominfoppu)