PPU: Perpaduan Tiga Pilar Budaya Suku Paser yang Memukau

PENAJAM, Panrita Post – Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) dikenal sebagai wilayah yang memiliki kekayaan budaya unik dari suku Paser. Keberadaan tiga pilar kebudayaan keraton, pesisir, dan pedalaman menjadikan budaya Paser sebagai salah satu yang paling lengkap dan beragam di Kalimantan.
Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Christian Nur Selamat, menegaskan keunikan ini membedakan budaya Paser dari budaya suku lainnya.
“Kalau suku Dayak, budaya mereka berkembang di pedalaman. Sementara suku Melayu atau Bajau tumbuh di pesisir. Budaya Paser istimewa karena memiliki tiga unsur: keraton, pesisir, dan pedalaman,” ujar Christian, Senin (5/5/25).
Jejak Sejarah dan Upaya Pelestarian
Secara historis, budaya Paser berkembang di wilayah yang kini masuk dalam administratif Kabupaten Paser. Namun, identitas budaya yang tumbuh di PPU memiliki ciri khas tersendiri, mencerminkan sejarah peradaban suku Paser secara keseluruhan.
Untuk melestarikan budaya pedalaman, PPU secara konsisten menggelar Festival Adat Nondoi. Ritual adat belian Paser yang menjadi daya tarik utama festival ini sekaligus menegaskan komitmen daerah dalam menjaga tradisi leluhur.
“Festival Nondoi adalah bentuk nyata pelestarian budaya pedalaman yang kami upayakan secara rutin setiap tahun,” tambahnya.
Di sisi budaya pesisir, sebelumnya sempat populer beberapa perayaan seperti Festival Buen dan Festival Gilang Benuo Taka. Namun, kegiatan tersebut kini tidak lagi rutin dilaksanakan akibat kendala pengelolaan.
“Dulu Festival Buen dikenal hingga tingkat internasional, dikelola oleh Jaringan Kampung (Japung). Namun, kegiatan ini sekarang tidak aktif karena sifatnya swakelola dan berada di luar kewenangan kami,” jelas Christian.
Regulasi dan Kearifan Lokal sebagai Pilar Wisata Budaya
Disbudpar PPU terus mendorong pelestarian budaya melalui regulasi daerah, pembinaan komunitas budaya, dan pengembangan potensi wisata berbasis kearifan lokal.
“Pelestarian budaya bukan sekadar melestarikan warisan leluhur, tetapi juga memberikan nilai tambah bagi pengembangan pariwisata. Identitas budaya Paser ini adalah kekayaan yang harus dirawat untuk generasi mendatang,” pungkas Christian.
Dengan perpaduan tiga pilar budaya yang unik dan beragam, PPU berpotensi menjadi destinasi wisata budaya unggulan di Kalimantan Timur, sekaligus menjaga warisan berharga dari suku Paser yang mendalam dan memukau. (Adv/Red)