Disbudpar PPU Bersyukur atas Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Ajang Nasional

Disbudpar PPU Bersyukur atas Penghargaan Revitalisasi Bahasa Daerah di Ajang Nasional
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat

Penajam, Panritapost – Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan Pemerintah PPU meraih penghargaan dalam Festival Bahasa Ibu Nasional 2025.

Penghargaan ini diberikan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) sebagai apresiasi atas program revitalisasi bahasa daerah yang berhasil digagas dan dijalankan dengan baik.

Dalam ajang bergengsi tersebut, PPU menjadi satu-satunya perwakilan dari Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) yang berhasil membawa pulang piagam penghargaan. Penghargaan secara langsung diserahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah kepada Bupati PPU, Mudyad Noor, pada Senin (26/5/2025) di Gedung Merah Putih, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Kemendikdasmen, Depok, Jawa Barat.

Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, mengungkapkan bahwa Kabupaten Penajam Paser Utara menyonsong tiga bahasa daerah yang sudah ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sebagai fokus pengembangan bahasa lokal, yaitu bahasa Paser, Kenya, dan Kutai.

“Yang ditetapkan oleh Kemendikbud itu ada tiga bahasa yang menjadi fokus pengembangan bahasa daerah, yaitu bahasa Paser, Kenya, dan Kutai,” jelas Christian, Selasa (3/6/2025).

Christian juga memberikan apresiasi khusus kepada para guru dan pengajar yang secara konsisten berperan aktif melestarikan bahasa daerah di PPU. Ia menilai peran guru sangat strategis dalam menjaga warisan budaya melalui bahasa lokal agar tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat.

“Kami sangat mengapresiasi kerja keras para pengajar yang terus berupaya melestarikan bahasa daerah di kabupaten PPU,” tuturnya.

Lebih jauh, Christian berharap keberhasilan PPU dalam revitalisasi bahasa daerah dapat menjadi motivasi dan contoh bagi daerah lain di Indonesia untuk terus mengembangkan dan melestarikan bahasa-bahasa daerah yang ada.

“Semoga apa yang sudah dicapai PPU bisa menginspirasi daerah lain agar semangat pelestarian bahasa daerah terus berlanjut demi mempertahankan kekayaan budaya bangsa,” pungkasnya.

Penghargaan ini tidak hanya menjadi kebanggaan bagi PPU, tetapi juga menegaskan komitmen daerah dalam menjaga dan mengembangkan bahasa daerah sebagai bagian penting dari identitas budaya dan warisan bangsa.

Upaya berkelanjutan Disbudpar PPU dalam revitalisasi bahasa lokal menjadi contoh konkret bagaimana budaya dapat dipertahankan sekaligus dijadikan penggerak pembangunan sosial dan pendidikan. (adv/dn)