Kesultanan Paser Dorong Peran Aktif Masyarakat dalam Pelestarian Budaya

PENAJAM,Panrita Post – Kesultanan Paser dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menegaskan bahwa keberlanjutan budaya lokal tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah, tetapi juga memerlukan keterlibatan aktif dari masyarakat. Berbagai upaya telah dilakukan guna memastikan warisan budaya Paser tetap bertahan di tengah perubahan zaman akibat pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Sultan Paser, Yang Mulia (YM) Aji Muhammad Jarnawi, menekankan bahwa budaya harus diwariskan dari generasi ke generasi agar tetap hidup dan berkembang. Ia menyerukan kepada masyarakat untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi turut serta dalam upaya pelestarian budaya.
“Kita semua memiliki peran dalam menjaga budaya Paser. Budaya bukan hanya tentang masa lalu, tetapi juga tentang bagaimana kita mempertahankannya di masa depan,” ujar Sultan.
Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah pelibatan masyarakat dalam pendidikan bahasa daerah. Sultan menyoroti pentingnya bahasa Paser sebagai bagian dari identitas budaya dan mendesak agar keluarga dan komunitas mengambil peran lebih aktif dalam mengajarkannya.
“Tidak cukup hanya mengandalkan sekolah. Orang tua, komunitas, dan lembaga adat harus berperan sebagai penjaga bahasa Paser agar tidak hilang dari kehidupan sehari-hari,” tegasnya.
Selain bahasa, Kesultanan Paser juga menaruh perhatian pada pelestarian seni dan adat istiadat khas Paser. Tarian Ronggeng, yang menjadi kebanggaan masyarakat Paser, terus didorong untuk lebih dikenal di tingkat nasional agar semakin mengukuhkan eksistensi budaya daerah.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU turut berperan dalam mendukung langkah ini dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Kabid Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, menegaskan bahwa strategi terbaik dalam pelestarian budaya adalah keterlibatan semua pihak.
“Pelestarian budaya harus menjadi gerakan bersama. Pemerintah akan terus berupaya mendokumentasikan dan merevitalisasi budaya Paser, tetapi tanpa dukungan dari masyarakat, usaha ini akan sulit mencapai hasil maksimal,” jelasnya.
Dengan adanya komitmen bersama antara Kesultanan Paser, pemerintah daerah, dan masyarakat, budaya Paser tidak hanya akan bertahan, tetapi juga berkembang seiring dengan perubahan zaman.(adv/amr)