HUT ke-110 PSM Makassar Diwarnai Aksi Suporter, Desak Dirut Sadikin Aksa Mundur
Parepare, Panrita Post - Perayaan hari ulang tahun (HUT) ke-110 PSM Makassar di Stadion Gelora BJ Habibie (GBH), Parepare, diwarnai aksi protes dari kelompok suporter yang menuntut pertanggungjawaban Direktur Utama PSM, Sadikin Aksa, atas kondisi tim yang dinilai semakin memburuk.
Pantauan di lokasi, ratusan suporter yang menamakan diri PSM Fans berkumpul di depan area stadion di tengah jalannya seremoni perayaan HUT klub tertua di Indonesia tersebut. Mereka menyalakan flare, menyanyikan yel-yel dukungan, dan berorasi menyuarakan kekecewaan mereka terhadap manajemen tim.
Dalam aksi itu, tampak sejumlah pemain seperti Alosio Neto dan Ardiansyah turut hadir bersama suporter. Namun, situasi memanas ketika massa berteriak mencari keberadaan Sadikin Aksa. Mereka justru ditemui oleh Manajer PSM Makassar, Muhammad Nur Fajrin.
"Hasil seri dan minor yang diraih PSM bukan sepenuhnya kesalahan pemain. Ada faktor lain, bisa jadi soal gaji atau bonus yang belum dicairkan," ujar salah satu orator aksi.
Para suporter mendesak agar Sadikin Aksa segera muncul dan memberikan penjelasan langsung terkait kondisi internal PSM yang dinilai carut-marut.
"Sampaikan ke Pak Sadikin, dicari sama anak-anak dan semua suporter. Ini bukan cuma PSM Fans, tapi seluruh suporter PSM Makassar," tegas perwakilan suporter tersebut.
Kekecewaan memuncak karena Sadikin tidak hadir dalam perayaan HUT ke-110 klub. Mereka bahkan menuntut agar Sadikin mundur dari jabatannya jika dianggap tidak lagi mampu mengurus PSM.
"Bahkan di hari ulang tahun PSM saja dia tidak hadir. Kalau memang sudah tidak niat urus PSM, lebih baik mundur saja," seru seorang suporter lainnya.
Menanggapi aksi tersebut, Manajer PSM Muhammad Nur Fajrin berjanji akan menyampaikan langsung aspirasi para suporter kepada Sadikin Aksa.
"Saya berjanji akan menyampaikan ke Pak Sadikin. Suporter juga ingin duduk bersama sebelum laga melawan PSBS Biak. Saya langsung hubungi beliau," ujar Fajrin.
Sebagai catatan, di momen bersejarah ini PSM Makassar hanya mampu bermain imbang 1-1 melawan tamunya Madura United. Tim Juku Eja sempat tertinggal lebih dulu lewat gol Muslihuddin Taufani di menit ke-45+1, sebelum Abdul Rahman menyelamatkan wajah tuan rumah dengan gol penyeimbang di menit ke-88.
HUT ke-110 yang seharusnya menjadi momen kebanggaan bagi suporter PSM justru berubah menjadi panggung kekecewaan, menandakan bahwa masalah internal klub legendaris ini belum juga menemukan titik terang.(red)*
