BPK Lakukan Evaluasi Dapodik PKBM, Pemerintah Tekankan Tertib Administrasi

PENAJAM,Panrita Post – Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan evaluasi dan monitoring terhadap Data Pokok Pendidikan (Dapodik) serta administrasi sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).
Salah satu lembaga pendidikan nonformal yang menjadi fokus kunjungan adalah PKBM Homeschooling Farah (HSG Farah) yang berlokasi di Perumahan Gianni, Desa Giripurwa, Kecamatan Penajam. Kegiatan ini berlangsung pada Rabu (10/09/2025) dan disambut langsung oleh Kepala Homeschooling Farah, Musfira, S.H., M.Pd.
Tim BPK yang dipimpin Maulana Iskak dan Elly Christin datang bersama perwakilan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) PPU, Kepala Bidang Pendidikan Nonformal (PNF) Durajat, M.Pd serta Ngasrul Ausath dari Inspektorat Daerah Kabupaten PPU.
Dalam kunjungan tersebut, BPK melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap data peserta didik yang tercatat pada sistem Dapodik Homeschooling Farah. Pemeriksaan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah memastikan pengelolaan administrasi PKBM berjalan transparan, akurat, dan sesuai aturan.
Kepala Bidang PNF Disdikpora PPU, Durajat, menegaskan bahwa tertib administrasi merupakan kunci keberhasilan penyelenggaraan pendidikan nonformal.
“Evaluasi ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memperbaiki tata kelola pendidikan nonformal. Administrasi yang tertib adalah pondasi utama agar tujuan pendidikan kita dapat berjalan dengan baik,” jelasnya.
Durajat juga memberikan apresiasi kepada Homeschooling Farah karena dinilai telah menunjukkan komitmen tinggi terhadap transparansi data dan pelaksanaan program pendidikan.
“Saya pribadi mengapresiasi Homeschooling Farah yang sejak awal berdiri sampai sekarang sangat rapi dalam pengelolaan administrasi dan selalu berkoordinasi dengan Disdikpora. Pendampingan akan terus kami lakukan agar PKBM ini semakin berkembang,” tambahnya.
Durajat menilai, Homeschooling Farah memiliki potensi besar untuk menjadi PKBM percontohan di Kabupaten PPU. Menurutnya, ketaatan lembaga ini terhadap aturan dan konsistensi dalam menjaga kualitas penyelenggaraan pendidikan menjadi keunggulan tersendiri.
“Harapan kami, Homeschooling Farah bisa menjadi contoh bagi PKBM lainnya di PPU. Dari sisi tata kelola administrasi maupun kualitas pembelajaran, mereka sudah menunjukkan keseriusan dan komitmen yang tinggi,” tuturnya.
Kepala Homeschooling Farah, Musfira, S.H., M.Pd., menyampaikan apresiasi kepada BPK, Disdikpora, dan Inspektorat PPU atas perhatian yang diberikan kepada lembaga pendidikan nonformal, termasuk PKBM yang ia pimpin.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak, terutama Disdikpora PPU yang terus memberikan bimbingan dan arahan. Kehadiran BPK ini menjadi motivasi besar bagi kami untuk semakin meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan nonformal,” ujarnya.
Musfira menjelaskan, mayoritas peserta didik di Homeschooling Farah berasal dari anak-anak putus sekolah. Oleh karena itu, keberadaan PKBM menjadi harapan besar untuk memberikan kesempatan pendidikan bagi mereka.
“Kami berharap perhatian pemerintah ini menjadi penyemangat bagi Homeschooling Farah untuk terus hadir sebagai solusi bagi anak-anak putus sekolah. Kami ingin membuka peluang agar mereka bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi dan meraih cita-cita tanpa rasa gagal,” pungkasnya.
Evaluasi dan monitoring yang dilakukan BPK bersama Disdikpora dan Inspektorat menjadi bukti nyata keseriusan pemerintah dalam meningkatkan kualitas tata kelola pendidikan, termasuk pada jalur nonformal.
Melalui dukungan pemerintah, PKBM seperti Homeschooling Farah diharapkan dapat berkembang dan menjadi bagian penting dalam mencetak generasi PPU yang cerdas, mandiri, dan berdaya saing.(Red)*