Jamaluddin: IKN Nusantara dan Tantangan Pelestarian Budaya Lokal di PPU

Jamaluddin: IKN Nusantara dan Tantangan Pelestarian Budaya Lokal di PPU
Sekretaris Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Jamaluddin

Penajam,Panrita Post – Kehadiran Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kalimantan Timur membawa dampak besar bagi Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Namun, di tengah geliat pembangunan, muncul kekhawatiran terkait potensi tergerusnya budaya lokal akibat arus urbanisasi dan modernisasi.

Anggota DPRD PPU, Jamaludin, menyoroti dampak transformasi sosial yang berpotensi memengaruhi nilai-nilai budaya masyarakat setempat. Ia mengingatkan pentingnya menjaga identitas budaya di tengah perubahan besar ini.

“Ketika pola hidup masyarakat berubah dari desa ke kota, tradisi, logat, bahkan nilai-nilai budaya kita bisa perlahan terkikis. Kalau tidak ada upaya serius, budaya lokal kita terancam hilang,” ujar Jamaludin, Senin (21/4/2025).

Jamaludin menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah memiliki landasan hukum melalui peraturan daerah (Perda) untuk mendukung pelestarian budaya lokal. Namun, ia menekankan bahwa implementasi Perda tersebut memerlukan dukungan dari seluruh elemen masyarakat.

“Perda sudah ada, tapi kalau tidak didukung dengan kesadaran bersama, penerapannya tidak akan efektif. Semua pihak harus terlibat dalam menjaga kekayaan budaya ini,” tambahnya.

Salah satu langkah konkret yang mendapat apresiasi dari Jamaludin adalah upaya dunia pendidikan dalam melestarikan bahasa daerah. Ia menyambut baik keputusan memasukkan Bahasa Paser ke dalam kurikulum sekolah sebagai bagian dari upaya mempertahankan identitas budaya.

“Ini adalah langkah yang sangat baik. Generasi muda harus tetap mengenal dan merasa bangga dengan bahasa ibu mereka. Bahasa adalah salah satu elemen terpenting dalam melestarikan budaya,” jelasnya.

Jamaludin menekankan bahwa kemajuan pembangunan tidak boleh mengorbankan budaya lokal. Ia mengajak masyarakat, pemerintah, dan seluruh pihak yang terlibat dalam pembangunan IKN untuk tetap menaruh perhatian pada pelestarian tradisi dan budaya daerah.

“Kemajuan yang kita capai harus seimbang dengan upaya menjaga jati diri kita. Budaya lokal adalah warisan tak ternilai yang menjadi identitas kita sebagai masyarakat PPU,” tutupnya.

Di tengah gencarnya pembangunan IKN Nusantara, pelestarian budaya lokal PPU menjadi tantangan yang harus dihadapi bersama. Kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan dunia pendidikan diharapkan dapat memastikan bahwa budaya lokal tetap hidup dan menjadi kebanggaan di tengah modernisasi.(adv)