Ketua Komisi II DPRD PPU Prihatin Anak Putus Sekolah di Tengah Pendidikan Gratis

Ketua Komisi II DPRD PPU Prihatin Anak Putus Sekolah di Tengah Pendidikan Gratis
Anggota DPRD PPU, Tohiron (dok. Irul-panritapost.com)

Penajam, Panrita Post – Ketua Komisi II DPRD Penajam Paser Utara (PPU), Tohirun, menyayangkan fenomena masih adanya anak-anak yang putus sekolah meskipun pemerintah daerah telah memberlakukan kebijakan pendidikan gratis. Hal ini diungkapkan saat wawancara dengan awak media di Kantor DPRD PPU, Senin (5/5/2025).

Menurut Tohirun, permasalahan utama anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikan saat ini bukan lagi soal biaya, tetapi lebih kepada kurangnya kesadaran dan motivasi dari diri mereka sendiri.

“Jika ada anak yang putus sekolah, itu bukan lagi soal biaya. Sekolah sudah gratis. Jadi, alasan utama adalah kurangnya kemauan dari mereka sendiri,” ungkap Tohirun.

Tohirun juga menyoroti perubahan sikap generasi masa kini dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Ia menilai anak-anak zaman sekarang cenderung lebih memprioritaskan kenyamanan dan gaya hidup, sehingga mudah kehilangan semangat untuk belajar.

“Anak-anak sekarang cenderung manja. Jalan satu kilometer saja tidak mau, maunya naik motor. Berbeda dengan zaman dulu, berjalan kaki lima kilometer untuk sekolah itu biasa,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa gengsi sering kali menjadi alasan anak-anak enggan melanjutkan sekolah, seperti tidak memiliki kendaraan pribadi.

“Banyak anak yang enggan bersekolah hanya karena tidak punya motor. Padahal, jarak sekolah hanya setengah kilometer,” imbuhnya.

Tohirun berharap orang tua dan pihak sekolah dapat berperan lebih aktif dalam memotivasi anak-anak agar tidak menyerah pada pendidikan. Ia menekankan pentingnya kerja sama semua pihak untuk memastikan anak-anak tetap melanjutkan pendidikan demi masa depan yang lebih baik.

“Orang tua dan guru harus bisa memotivasi mereka. Pendidikan adalah investasi untuk masa depan yang cerah,” tutupnya.(adv/rul)*

Reporter: Zikrullah Amran