PPU FEST 3 Tampilkan Parade Budaya 10 Suku, Disbudpar: Tahun Ini Lebih Kaya dan Inklusif

PENAJAM, Panritapost – Gelaran PPU Fest 3 tahun 2025 menghadirkan nuansa yang berbeda dan lebih semarak dibandingkan dua edisi sebelumnya. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Israwati Latief, menegaskan bahwa penyelenggaraan tahun ini dirancang lebih inklusif, inovatif, dan menggambarkan keberagaman budaya yang ada di daerah.
“Kalau bicara PPU Fest 1dan 2, otomatis kita ini ingin terus mengembangkan, jangan itu-itu saja sebenarnya ya,” ungkap Andi Israwati saat ditemui di lokasi acara, Kamis (4/7/2025).
Parade Budaya Jadi Pembuka Spektakuler
Salah satu pembeda utama dalam PPU Fest 3 adalah hadirnya Parade Seni Budaya sebagai pembuka acara. Parade ini menampilkan 50 peserta dari 10 suku budaya yang ada di Kabupaten PPU, mulai dari suku Paser, Bugis, Jawa, Banjar, Mandar, hingga Toraja dan lainnya. Tiap kelompok menampilkan busana adat, tarian khas, hingga simbol-simbol budaya masing-masing.
“Parade ini bukan sekadar tontonan, tapi bentuk penghormatan atas keberagaman suku yang hidup berdampingan di PPU. Ini pertama kalinya dalam sejarah PPU Fest kita tampilkan secara utuh,” tegas Israwati.
Lebih Terbuka untuk Paguyuban dan UMKM
Tak hanya parade, keterlibatan paguyuban budaya dan pelaku UMKM juga menjadi sorotan dalam penyelenggaraan tahun ini. Disbudpar membuka ruang partisipasi yang lebih luas bagi komunitas lokal untuk menampilkan potensi mereka, mulai dari makanan tradisional, kriya, hingga produk fesyen berbasis budaya.
“Kita ingin semua elemen bisa ambil bagian. Jadi tidak hanya pertunjukan budaya saja, tapi juga perputaran ekonomi kreatif di dalamnya. Inilah wajah PPU Fest 3 yang lebih inklusif dan memberdayakan,” tambahnya.
PPU Fest 3: Merangkai Tradisi, Menggerakkan Ekonomi
Diselenggarakan sebagai ajang tahunan, PPU Fest bukan hanya panggung seni dan budaya, tetapi juga menjadi wadah penggerak ekonomi kreatif daerah. Dengan keterlibatan langsung masyarakat dari berbagai latar belakang budaya, festival ini menjadi simbol persatuan dan identitas Benuo Taka yang terus berkembang.
“Harapan kami, ke depan PPU Fest bukan hanya jadi milik Penajam, tapi bisa dikenal di tingkat provinsi bahkan nasional,” tutup Kepala Disbudpar PPU.