Tari Tapen: Ketika Tradisi yang Terabaikan Menjadi Kutukan yang Menghantui

Tari Tapen: Ketika Tradisi yang Terabaikan Menjadi Kutukan yang Menghantui
Grup seni Entero (dok.rull, Panritapost.com)

PENAJAM, Panrita Post – Grup seni Entero mempersembahkan sebuah garapan tari penuh makna berjudul "Tapen", yang ditampilkan dalam rangkaian PPU Fest 2025. Pertunjukan ini menyuguhkan nuansa mistis yang kuat, terinspirasi dari kepercayaan masyarakat Paser mengenai Tapen, yang dalam bahasa Kalimantan lebih dikenal sebagai Kepuhunan.

Tari Tapen digarap oleh Andi Rusli sebagai penata tari, dengan musik pengiring ciptaan Almon, dan diproduseri oleh Martin Sianipar. Karya ini tidak hanya menonjolkan kekuatan koreografi, tetapi juga menyampaikan pesan moral dan spiritual yang mendalam.

Dipentaskan pada 1 Juli 2025, pertunjukan ini membawa pesan kuat tentang hubungan manusia dengan budaya dan alam. Dalam wawancara yang dilakukan pada tanggal yang sama, Andi Rusli menjelaskan bahwa Tapen dalam konteks pertunjukan ini dimaknai sebagai bentuk sebab-akibat. Dalam kepercayaan masyarakat adat, seseorang yang mengabaikan tradisi, tidak menghargai leluhur, atau melanggar pantangan budaya akan menanggung konsekuensi. Akibat dari perbuatannya tersebut diyakini akan memunculkan gangguan dari makhluk tak kasat mata atau sosok gaib yang menghantuinya.

“Tari ini kami persembahkan sebagai refleksi bahwa budaya bukan sekadar warisan, tetapi juga peringatan. Ketika manusia menjauh dari akar budayanya, alam dan leluhur akan menegur,” ungkap Andi Rusli, Selasa (1/7/2025).

Pertunjukan ini menjadi salah satu sajian yang paling mencuri perhatian dalam festival karena berhasil membalut nilai-nilai kearifan lokal dengan visual panggung yang dramatis dan emosional. Gerakan tari yang penuh tensi, iringan musik yang menggetarkan, serta ekspresi para penari membuat penonton larut dalam suasana magis yang diciptakan.

Tari Tapen bukan sekadar pertunjukan, tetapi juga ajakan untuk merenung bahwa menghargai budaya dan warisan leluhur adalah bagian dari menjaga keseimbangan antara manusia, alam, dan spiritualitas.
(Adv/Za)