Bupati Penajam Dampingi Menteri Pertanian RI Dukung Swasembada Pangan di Kalimantan Timur

Penajam,Panrita Post – Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Mudyat Noor, mendampingi Menteri Pertanian Republik Indonesia, Amran Sulaiman, dalam kunjungan kerja (kunker) ke Desa Gunung Mulia, Kecamatan Babulu, Jumat (9/5/2025).
Kunjungan ini bertujuan untuk mendukung program swasembada pangan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), khususnya di PPU yang dipersiapkan sebagai lumbung pangan utama di wilayah tersebut.
Turut hadir dalam kegiatan ini Gubernur Kaltim Rudy Masud, Wakil Gubernur Seno Aji, Wakil Bupati Paser Ikhwan Antasari, Wakil Bupati PPU Abdul Waris Muin, jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kaltim dan Kabupaten PPU, serta puluhan petani setempat.
Bupati Mudyat Noor menyambut baik dan bersyukur atas terselenggaranya kunjungan kerja tersebut. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk keseriusan pemerintah pusat dan daerah dalam mendukung target swasembada pangan sesuai arahan Presiden RI.
“Kami mengapresiasi perhatian Bapak Menteri Pertanian kepada Kabupaten Penajam Paser Utara. Kegiatan ini diharapkan dapat mempercepat perluasan lahan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman padi sebagai pilar ketahanan pangan nasional,” ujarnya.
Bupati Mudyat menambahkan, Kabupaten PPU saat ini menghasilkan sekitar 4.429 ton gabah dengan lahan pertanian seluas 5.898 hektar. Untuk mengoptimalkan potensi lahan produktif tersebut, diperlukan dukungan pengairan yang memadai, salah satunya melalui Bendung Gerak Telake.
“Bendung ini penting tidak hanya untuk PPU, tetapi juga Kabupaten Paser. Sebelumnya sempat masuk dalam proyek strategis nasional (PSN) namun dibatalkan,” jelasnya. Selain itu, penggunaan bibit unggul menjadi faktor utama dalam meningkatkan produksi pangan.
Sementara itu, Gubernur Kaltim Rudy Masud menegaskan bahwa PPU adalah salah satu lumbung pangan strategis di Kaltim. Ia mengingatkan pentingnya pembuatan Peraturan Daerah (Perda) tentang pelarangan alih fungsi lahan di Desa Gunung Mulia agar lahan pertanian tidak beralih menjadi perkebunan sawit atau karet. “Perda ini sangat penting agar kita dapat mempertahankan lahan pangan dan mewujudkan swasembada pangan di Tanah Benua Etam,” ujarnya.
Rudy Masud juga memastikan komitmen Pemerintah Provinsi Kaltim untuk menjadikan daerah ini kawasan lumbung pangan dengan harga pembelian gabah dari Bulog maksimal Rp6.500 per kilogram. Ia menyampaikan potensi besar lahan tidur seluas 3 juta hektar yang dapat dialihfungsikan menjadi lahan produktif.
Dalam sambutannya, Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa dengan luas lahan padi sekitar 46 ribu hektar dan produktivitas panen 2-3 kali setahun dengan hasil 7 ton per hektar, Kaltim sudah sangat mampu mewujudkan swasembada pangan.
Ia juga melakukan dialog interaktif dengan para petani dan memberikan apresiasi kepada sejumlah petani berprestasi.
Kunjungan kerja ini sekaligus menjadi momentum peluncuran alokasi bantuan senilai Rp149 miliar bagi Provinsi Kaltim khususnya Kabupaten PPU, sebagai bagian dari program swasembada pangan nasional yang digalakkan pemerintah pusat.(adv-red).