Langkah Bijak Disbudpar PPU dalam Efisiensi Anggaran untuk Pariwisata

PENAJAM,Panrita Post – Menghadapi kebijakan efisiensi anggaran, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mengambil langkah bijak agar program pengembangan pariwisata tetap berjalan optimal. Strategi ini diharapkan mampu menjaga keseimbangan antara penghematan anggaran dan pertumbuhan ekonomi daerah melalui sektor pariwisata.
Kepala Disbudpar PPU, Andi Israwati Latief, menegaskan bahwa efisiensi anggaran bukan berarti mengorbankan program-program strategis. Sebaliknya, langkah ini diambil agar setiap kegiatan lebih efektif dan berdampak maksimal.
"Kami tetap fokus menjalankan program pengembangan pariwisata, dengan pengelolaan anggaran yang lebih efisien agar manfaatnya tetap dirasakan oleh masyarakat serta berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD)," ujar Andi Israwati, Senin (10/03/2025).
Sebanyak delapan program utama, termasuk pengembangan kebudayaan, pelestarian seni tradisional, pemasaran wisata, serta peningkatan daya tarik wisata, tetap menjadi prioritas. Efisiensi anggaran lebih diarahkan pada pemangkasan biaya operasional, seperti perjalanan dinas dan honor narasumber hingga 50 persen, tanpa mengurangi substansi kegiatan.
"Kami melakukan penyesuaian anggaran pada aspek-aspek tertentu tanpa menghilangkan kegiatan inti. Pendekatan ini memastikan bahwa program tetap berjalan dengan efisien dan efektif," jelasnya.
Selain itu, agenda tahunan seperti Festival Nondoi tetap dipertahankan sebagai bagian dari upaya menjaga identitas budaya PPU dan menarik wisatawan. Dengan perencanaan yang lebih matang, acara ini akan tetap berlangsung tanpa mengurangi esensi dan kemeriahannya.
"Festival Nondoi tetap kami selenggarakan karena memiliki nilai penting dalam promosi kebudayaan daerah dan telah menjadi bagian dari tradisi tahunan," tegasnya.
Dengan strategi efisiensi yang tepat, Disbudpar PPU yakin sektor pariwisata tetap berkembang dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Langkah ini juga diharapkan menjadi contoh bagaimana kebijakan penghematan anggaran dapat diterapkan tanpa mengorbankan potensi dan keberlanjutan pembangunan daerah.(adv/amr)