Kolaborasi Disdikpora dan Dinsos PPU untuk Sekolah Rakyat: Memberikan Pendidikan Berkualitas bagi Anak Kurang Mampu

PENAJAM,Panrita Post - Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), H. Andi Singkerru, pada Kamis (8/5/2025) mengungkapkan rencana kerja sama dengan Dinas Sosial (Dinsos) untuk mendirikan Sekolah Rakyat. Program ini dirancang khusus untuk memberikan pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten PPU.
Kolaborasi ini akan membagi tanggung jawab administratif dan teknis antara dua dinas. Dinas Sosial akan mengelola administrasi, termasuk jumlah rombongan belajar (rombel) dan kebutuhan lainnya, sedangkan Disdikpora akan mendukung melalui penyediaan data guru, kurikulum, dan formulasi kesiapan tenaga pendidik.
“Setelah rencana ini disetujui dan sekolah dibangun, baru kita akan menentukan mekanisme lebih lanjut, termasuk apakah tenaga pendidik dari Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) bisa diarahkan ke sana,” ujar Andi Singkerru.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat sekitar 10 ribu anak dari keluarga kurang mampu di Kabupaten PPU. Sekolah Rakyat ini akan menawarkan 36 rombel, masing-masing terbagi menjadi 18 untuk tingkat SD (kelas 1-3) serta tingkat SMP dan SMA.
Rencana ini bertujuan untuk menghapus stigma negatif terhadap anak-anak kurang mampu sekaligus menyediakan fasilitas pendidikan terbaik, termasuk asrama dan sarana penunjang lainnya. Semua biaya pendidikan, mulai dari fasilitas hingga kebutuhan harian siswa, akan ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Sekolah Rakyat akan difokuskan pada anak-anak yang kurang mampu secara finansial dan berpotensi putus sekolah karena keterbatasan ekonomi atau kemampuan intelektual yang berada di bawah rata-rata.
“Anak-anak ini sering merasa minder karena kondisi mereka, tapi dengan fasilitas yang lengkap dan pendidikan yang berkualitas, mereka bisa merasa setara dengan siswa lainnya,” tambahnya.
Kurikulum yang diterapkan di Sekolah Rakyat ini akan sama dengan sekolah umum, sehingga kualitas pendidikan tetap terjaga. Namun, perhatian khusus diberikan kepada siswa dengan IQ di bawah rata-rata untuk memastikan mereka mendapat pendampingan yang memadai.
“Anak-anak ini bisa lebih berkembang jika berada di lingkungan yang mendukung,” jelasnya.
Pelaksanaan program ini akan dimulai setelah penetapan resmi dan pembangunan fasilitas sekolah. Pemerintah berharap jumlah siswa di setiap rombel dapat terisi penuh sesuai desain awal.
Melalui program ini, Disdikpora dan Dinsos berharap dapat mengurangi angka putus sekolah serta menciptakan generasi muda yang mampu bersaing secara akademik dan sosial.
“Kita tidak ingin anak-anak dari keluarga kurang mampu terjebak di sekolah dengan fasilitas minim. Mereka juga berhak mendapatkan pendidikan yang layak,” tegas Andi Singkerru.
Panritapost.com akan terus memberikan perkembangan terbaru mengenai program Sekolah Rakyat ini.(adv/rul)*
Reporter: Zikrullah Amran