Disbudpar PPU: Bahasa Paser Semakin Terpinggirkan di Kalangan Generasi Muda

Disbudpar PPU: Bahasa Paser Semakin Terpinggirkan di Kalangan Generasi Muda
Kepala Bidang Kebudayaan Disbudpar PPU, Christian Nur (Dok.Panritapost.com)

PENAJAM, Panritapost – Penggunaan Bahasa Paser di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) semakin jarang dijumpai di era modern. Generasi muda kini lebih memilih menggunakan Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi sehari-hari.

Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) PPU, Andi Israwati Latief, melalui Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Budaya, Cristian Nur Selamat. Ia mengungkapkan, jumlah penutur aktif Bahasa Paser di PPU hanya sekitar 100 ribu orang, sementara di Kalimantan Timur (Kaltim) tercatat 500 ribu orang yang masih menggunakan bahasa ini dengan baik, berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

"Laju kepunahan bahasa ini semakin cepat. Sebagai contoh, dari 13 dialek Bahasa Paser yang tercatat di Kemendikbud, satu di antaranya sudah punah. Kami berharap 12 dialek lainnya tidak mengalami nasib yang sama," ujar Cristian, Senin (23/6/2025).

Disbudpar PPU berencana segera mengadakan pertemuan dengan tokoh adat dan masyarakat Suku Paser untuk membahas pelestarian dan pengenalan kembali Bahasa Paser, terutama kepada generasi muda sejak usia dini.

"Kita harus mendorong masyarakat dan tokoh adat Paser untuk terus memperkenalkan Bahasa Paser kepada generasi sekarang," tambahnya.

Cristian berharap upaya ini dapat memastikan Bahasa Paser tetap lestari dan menjadi bagian penting dari identitas budaya masyarakat PPU. Selain itu, ia berharap Bahasa Paser dapat terus digunakan dan menjadi bahasa tuan rumah di wilayah ini.

"Kita khawatir jika tidak ada langkah serius, Bahasa Paser akan punah," pungkasnya.

(Adv/Dn)