Disbudpar PPU Dorong Profesionalisme Pelaku Seni Melalui Sertifikasi Nasional

PENAJAM,Panrita Post – Untuk meningkatkan kualitas dan profesionalisme pelaku seni di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) setempat kini mendorong sertifikasi nasional bagi para seniman. Hal ini menjadi langkah strategis dalam membangun ekosistem seni dan budaya yang berkualitas serta akuntabel.
Kepala Bidang Kebudayaan dan Produk Pariwisata Disbudpar PPU, Christian Nur Selamat, mengungkapkan bahwa sekitar 10 pelaku seni di PPU saat ini telah memiliki sertifikasi nasional. Sertifikasi ini mencakup berbagai bidang seperti juri seni, penari, hingga pelukis, dan diakreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional.
“Kementerian mewajibkan pelaku seni yang ingin bekerja secara profesional, terutama yang terkait pendanaan pemerintah, untuk memiliki sertifikasi resmi. Ini adalah langkah penting dalam memastikan kualitas dan akuntabilitas setiap kegiatan seni dan budaya,” ujar Christian.
Sertifikasi untuk Menjamin Kualitas dan Akuntabilitas
Menurut Christian, sertifikasi menjadi prasyarat penting untuk menjaga standar dalam pelaksanaan kegiatan seni dan budaya, khususnya yang melibatkan dana publik. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam menciptakan tata kelola yang transparan dan bertanggung jawab di sektor kebudayaan.
Anugerah Kebudayaan sebagai Apresiasi
Sebagai bentuk apresiasi, Disbudpar PPU juga menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan, program tahunan yang telah berjalan sejak 2023. Program ini bertujuan memberikan penghargaan kepada para pelaku seni budaya yang telah memberikan kontribusi signifikan terhadap pelestarian dan pengembangan kebudayaan lokal.
“Kami ingin mendorong pelaku seni budaya agar tumbuh secara profesional, tidak hanya pada budaya Paser sebagai identitas lokal, tetapi juga pada budaya lain yang turut berkembang di PPU,” tambah Christian.
Merangkul Keberagaman Budaya
Christian menegaskan bahwa Disbudpar PPU tidak hanya fokus pada budaya Paser sebagai identitas lokal, tetapi juga pada keberagaman budaya yang ada di daerah ini.
“Budaya di PPU ini bukan hanya tentang Paser, tapi juga tentang keberagaman. Kami terus bersinergi dengan berbagai komunitas seni untuk membangun ekosistem kebudayaan yang sehat dan berkelanjutan,” tuturnya.
Langkah ini diharapkan mampu memperkuat posisi PPU sebagai pusat seni dan budaya yang tidak hanya menjaga nilai-nilai tradisional, tetapi juga terbuka terhadap inovasi dan kolaborasi lintas budaya.(adv/rma)*