Wakil Bupati PPU Tinjau Lokasi Tenggelamnya KMP Muchlisa, Upaya Evakuasi Korban Terus Dilakukan

Wakil Bupati PPU Tinjau Lokasi Tenggelamnya KMP Muchlisa, Upaya Evakuasi Korban Terus Dilakukan
Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, turun langsung meninjau lokasi tenggelamnya Kapal Feri KMP Muchlisa yang melayani rute Balikpapan–Penajam, Senin (5/5/2025).

Penajam,Panrita Post - Wakil Bupati Penajam Paser Utara (PPU), Abdul Waris Muin, turun langsung meninjau lokasi tenggelamnya Kapal Feri KMP Muchlisa yang melayani rute Balikpapan–Penajam, Senin (5/5/2025).

Insiden tersebut mengakibatkan satu penumpang masih dalam pencarian, sementara upaya evakuasi terus dilakukan oleh tim gabungan Basarnas, TNI, Polri, dan pihak pelabuhan.

Dalam keterangannya di lokasi, Abdul Waris menyampaikan keprihatinan mendalam dan meminta seluruh pihak terkait mengerahkan upaya maksimal untuk mencari korban yang masih terjebak.

“Kami sangat prihatin atas kejadian ini. Kami mendorong semua pihak untuk bergerak cepat dalam proses pencarian dan evakuasi. Kami berharap korban segera ditemukan dalam keadaan selamat,” ujar Wakil Bupati Waris.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Kelas A Balikpapan, Dody Setiawan, menyatakan bahwa setelah menerima laporan awal tenggelamnya KMP Muchlisa, pihaknya langsung mengerahkan tim penyelamat.

"Begitu menerima informasi, kami segera berkoordinasi dengan pihak pelapor dan mengerahkan personel ke lokasi kejadian menggunakan Rigid Inflatable Boat (RIB) dan KN SAR Wisanggeni 236," jelas Dody.

Menurut laporan awal, KMP Muchlisa berangkat dari Pelabuhan Karingau, Balikpapan, sekitar pukul 14.00 WITA dan diperkirakan tiba di perairan Penajam sekitar pukul 15.00 WITA. Namun saat hendak manuver untuk berganti tempat sandar, kapal mengalami gangguan pada sistem penggerak.

“Saat proses mau sandar, mesin kiri tidak bergerak. Setelah dicek oleh Anak Buah Kapal (ABK), as propeller patah,” jelas Dody.

Gangguan ini menyebabkan kapal kehilangan kendali dan mengalami kebocoran hingga akhirnya tenggelam. Beberapa penumpang berhasil dievakuasi, namun dua orang masih dalam pencarian dan upaya evakuasi terus berlangsung.

Pemerintah Kabupaten PPU telah mendirikan posko darurat di Pelabuhan Penajam untuk memberikan bantuan kepada keluarga penumpang serta berkomitmen melakukan evaluasi terhadap standar operasional armada penyeberangan guna mencegah kejadian serupa di masa depan.

Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya peningkatan pengawasan dan keamanan pada moda transportasi laut demi keselamatan penumpang dan awak kapal.(adv/red)