Efisiensi Anggaran Hambat Pengembangan Pariwisata Unggulan di PPU

PENAJAM, Panrita Post – Pengembangan sektor pariwisata di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) menghadapi tantangan besar akibat efisiensi anggaran. Kepala Dinas Pariwisata PPU, Andi Israwati Latif, menyebutkan bahwa program-program unggulan di bidang pariwisata, termasuk pengembangan, promosi, dan pemasaran, memerlukan dukungan anggaran yang memadai.

"Berbicara tentang program unggulan otomatis harus banyak dana. Karena kita di sini banyak program, mulai dari pengembangan pariwisata, promosi, hingga pemasaran. Semuanya perlu anggaran. Bagaimana kita mau promosikan kalau tidak ada anggaran,’’ ujarnya dalam wawancara pada (15/5/25) di Kantor Dinas Pariwisata.

Menurut Andi, dampak efisiensi anggaran sangat dirasakan oleh seluruh program pariwisata di PPU. Padahal, daerah ini memiliki banyak potensi wisata yang bisa dikembangkan menjadi destinasi unggulan. Di antara potensi tersebut adalah Pantai Tanjung Jumlai, Pantai Nipa-Nipa, Goa Toluliang, Goa Tapak Raja, dan kawasan Mangrove.

Dari sekian potensi wisata, beberapa telah mendapatkan pengakuan nasional. Desa Wisata Nipa-Nipa, misalnya, berhasil masuk dalam 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tingkat nasional. Sementara itu, Goa Tapak Raja yang terletak di wilayah Sepaku juga memiliki potensi besar, terlebih dengan rencana pergeseran wilayah ke Ibu Kota Negara (IKN) yang baru.

"PPU ini sebenarnya punya banyak potensi wisata. Hanya saja, tidak seperti daerah lain yang memiliki keindahan alam yang seolah langsung terbentuk. Di sini, kita perlu usaha lebih untuk mengembangkan dan mempromosikan," tambahnya.

Meskipun banyak tantangan, Dinas Pariwisata PPU tetap berupaya merencanakan dan mengembangkan destinasi wisata secara optimal, dengan harapan potensi-potensi ini bisa menjadi sumber pendapatan daerah dan kesejahteraan masyarakat.(adv/rull)*