Pemkab PPU Angkat Ritual Nondoi dan Belian sebagai Agenda Budaya Tahunan

Pemkab PPU Angkat Ritual Nondoi dan Belian sebagai Agenda Budaya Tahunan
Festival Adat Nondoi

PENAJAM,Panrita Post - Suku Paser merupakan salah satu suku bangsa yang mendiami wilayah tenggara Pulau Kalimantan, termasuk di Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU). Suku Paser memiliki kekayaan budaya yang beragam, mulai dari ritual adat, bahasa, hingga tradisi lisan.

Dalam upaya melestarikan warisan budaya ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) PPU telah memasukkan Ritual Nondoi dan Belian sebagai agenda budaya tahunan. Langkah ini diharapkan tidak hanya mempertahankan tradisi leluhur, tetapi juga menarik minat wisatawan untuk mengenal lebih dekat kebudayaan asli Kalimantan Timur.

Suku Paser memiliki sejarah panjang dengan budaya yang diwariskan turun-temurun. Salah satu aspek budaya yang menarik adalah ritual adat mereka, yang mencerminkan nilai-nilai spiritual dan sosial masyarakat Paser. Dua ritual utama yang masih terus dilakukan adalah Ritual Nondoi dan Belian.

Ritual Nondoi adalah sebuah prosesi adat yang bertujuan untuk membersihkan kampung dari energi negatif dan sebagai bentuk rasa syukur kepada leluhur. Ritual ini berlangsung selama tujuh hari tujuh malam dan dipimpin oleh seorang tetua adat atau dukun. Dalam prosesi ini, dilakukan berbagai rangkaian upacara, seperti pembacaan mantra, penyembelihan hewan kurban, serta tarian adat yang sakral.

Sementara itu, Ritual Belian merupakan praktik penyembuhan tradisional yang dilakukan untuk mengusir roh jahat dan menjaga kesehatan masyarakat. Seorang dukun berperan sebagai pemimpin ritual, menggunakan media seperti air, api, dan dupa, serta mengucapkan mantra dan melakukan tarian adat sebagai bagian dari prosesi penyembuhan.

Humas Lembaga Adat Paser (LAP) PPU, Eko Supriyadi, mengapresiasi upaya pemerintah daerah dalam menjaga dan mempromosikan budaya Suku Paser. "Kami sangat berterima kasih kepada Pemkab PPU yang terus memberikan perhatian terhadap adat dan budaya kami. Dengan adanya agenda tahunan ini, kami berharap nilai-nilai leluhur tetap lestari dan semakin dikenal luas," ujarnya, Minggu (26/5).

Dengan terus mengangkat dan merayakan budaya Suku Paser, Pemkab PPU berharap dapat memperkuat identitas lokal, meningkatkan pariwisata, serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.(adv/amr)